Waspada Bahaya Pencurian Identitas di Internet

Posted by boyadoe on Tuesday, February 1, 2011

Saat ini orang sangat dimudahkan karena kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi memungkinkan orang untuk  berkomunikasi maupun bertransaksi dengan lebih cepat dan lebih murah, dengan perkembangan teknologi khususnya internet yang begitu pesat kita bisa melakukan transaksi secara elektronik melalui media internet. Orang bisa membeli produk tanpa perlu tahu di mana sebenarnya letak toko penjualnya secara fisik. Semua serba mudah, cepat dan dengan biaya transaksi yang lebih murah dibanding transaksi fisik. Berdasarkan data dari lembaga riset International Data Corp (IDC), pada tahun 2000 nilai transaksi melalui internet (e-commerce) mencapai US$350,38 miliar dan hingga 2004 naik mencapai US$ 3,14 triliun.

Tetapi di balik kemudahan tersebut sebenarnya tersembunyi celah bahaya yang bisa mengancam pemanfaat teknologi itu sendiri. Salah satu jenis bahaya utama yang bisa menyebabkan kerugian secara finansial adalah terjadinya pencurian identitas (identity theft) yang kemudian dimanfaatkan untuk tujuan yang bisa merugikan pemilik identitas.

Pencurian identitas pada dasarnya bisa diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengetahui atau menggunakan secara tidak sah atas identitas seseorang seperti nama, alamat rumah/kantor/email, nomer PIN (Personal Identity Number), nomer kartu kredit, password, ataupun informasi personal lainnya.

Caranya bisa bermacam-macam dari cara yang sederhana hingga cara yang relatif canggih. Cara yang sederhana bisa berupa: pemanfaatan data personal yang ada pada dompet anda yang sudah hilang/terjatuh lalu dimanfaatkan orang lain, pemanfaatan kecerobohan anda membuang dokumen pribadi di tempat sampah tanpa dihancurkan lebih dahulu, ataupun mengintip anda saat bertransaksi di ATM. Sedangkan pola yang lebih canggih seperti: mengorek data pribadi anda dengan cara pura-pura menelpon anda karena anda ‘katanya’ menjadi pemenang undian berhadiah, ataupun dengan cara mencuri data personal lewat pemanfaatan teknologi/internet. Lebih kejam lagi adalah pencurian data orang yang sudah meninggal dunia lalu dimanfaatkan untuk transaksi.

Salah satu contoh kasus di Indonesia yang pernah terekspos adalah pembuatan alamat situs palsu Bank BCA oleh seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat yang dalam sehari bisa mendapatkan ribuan nomer PIN beserta password nasabah pengguna internet banking BCA. Waktu itu, alamat website yang mestinya www.klikbca.com dikloning menjadi puluhan alamat website dengan variasi nama serupa tapi berbeda (missal: www.klikbac.com atau www.clickbca.com dan lainnya) untuk menjaring nasabah yang mungkin salah ketik lalu mengira sudah masuk dan menginput data PIN dan passwordnya yang langsung direkam secara otomatis oleh website yang dibuat pelaku. Jenis kejahatan ini juga sering diistilahkan sebagai phishing dan juga termasuk dalam jenis cyber fraud.

Ibarat berhadapan dengan maling yang selalu mengincar kelengahan korbannya, tindakan yang mungkin anda lakukan adalah sebisa mungkin menghindari kemungkinan dicurinya data personal anda, sambil tentu saja banyak berdoa agar anda dijauhkan dari nasib sial. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang perlu anda perhatikan:
  1. Lindungi nomer/kode-kode PIN rahasia anda
    jangan sembarangan menuliskan dan menyimpan kode-kode rahasia anda di tempat yang mudah diketahui orang seperti dalam secarik kertas yang anda simpan di dompet. Jika misalnya dompet anda hilang, pelaku seperti mendapat rejeki nomplok karena menemukan kartu debit/kredit beserta semua PIN yang anda simpan di dompet tersebut. Disamping itu, sebaiknya anda juga membuat kode rahasia yang tidak mudah ditebak orang. Bila memungkinkan gunakan kombinasi huruf dan angka yang sulit ditebak orang lain. Sering-seringlah mengganti nomer PIN/password anda agar rahasia anda lebih sulit ditebak.
  2. Waspadai telepon yang tidak jelas
    Berhati-hatilah jika menerima telepon tak jelas. Tanyakan dulu identitas si penelepon dan jangan sekali-kali terpancing untuk membuat keputusan cepat yang bisa-bisa malah merugikan anda. Bila perlu anda mengulur-ngulur waktu untuk pikir-pikir dulu agar anda punya waktu untuk berpikir jernih sebelum mengambil keputusan dan bisa meneliti keabsahan informasi si penelepon.
  3. Lindungi data-data penting anda di internet
    Jika selama ini anda adalah pengguna internet, tentu saja anda pernah menginput data pribadi anda misalnya untuk aplikasi akun e-mail, atau bahkan bertransaksi melalui media internet atau bahasa kerennya disebut e-commerce. Seperti telah dibahas sebelumnya transaksi melalui internet akan sangat memudahkan pengguna tanpa harus susah-susah melakukan usaha ekstra seperti yang terjadi pada transaksi secara fisik. Tetapi dibalik kemudahan teknologi tersimpan potensi bahaya kerugian finansial yang sangat besar.

    Banyaknya kejahatan internet bahkan sempat membuat negara kita masuk urutan kedua negara yang paling diwaspadai sebagai lahan para pelaku cyberfraud atau sering juga disebut carder. Hal ini tentu saja sangat memperihatinkan dan menakutkan bagi para pengguna internet. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh PC Data Online (2000), sebanyak 54% responden menyatakan akan mengubah kebiasaannya di Internet. Dari 54% responden tersebut, ternyata 80% menyatakan akan semakin jarang mengirim informasi kartu kredit melalui Internet.

    Untuk kasus di Indonesia, survey pernah dilakukan oleh MarkPlus pada tahun 2000 terhadap 1100 responden di lima kota besar di Indonesia dan menemukan bahwa 90% responden belum pernah atau enggan bertransaksi online. Ternyata 25% dari responden yang menjawab enggan bertransaksi tersebut memberi alasan takut akan ketidak amanan transaksi di internet.

Kejahatan tidak selalu terjadi karena niat jahat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan…Maka, waspadalah…waspadalah…”. (http://cwma.or.id)

Selamat menikmati manisnya kecanggihan teknologi sambil jangan lupa berwaspada ria. xixixi

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL anda pada kotak yang tersedia.Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongkan.